
pintaria.com
Cara ketiga: tulisan
Seperti yang sudah saya jelaskan di cara sebelumnya. Meski VR canggih yang bisa menampilkan “dunia lain” dan merekam, menjelaskan sekaligus menafsirkan isi materi, anak tetap harus menulis.
Kenapa masih harus menulis? Secara psikologi, menulis bisa membuat otak lebih merekam daripada hanya melihat, karena ada hubungan kuat antara syaraf-syaraf jari hingga ke otak.
Selain itu juga bisa menerampilkan tangan. Lha kalau setiap hari nonton saja tapi ndak pernah nulis, apa gunanya punya tangan dan jarinya?
Kalau ada yang bilang “bisa buat ngetik, kerja dan lain-lain kan?”
Iya betul memang, tapi bagaimanapun juga menulis tetap penting. Sudahlah ndak usah disangkal terus tentang pentingnya menulis.

infopublik.id
Cara keempat: berikan kebebasan.
Hampir sama seperti kedua. Namun ini dengan cara lain. peserta didik diperbolehkan mengeksplorasi pemikirannya dengan beberapa cara.
Pertama, bisa dengan penjelasan lisan di depan kelas. Manfaat baginya bisa melatih kemampuan public speaking alias berbicara di depan umum sehingga lidahnya “lemas.”
Selain itu menghilangkan rasa takut kalau sudah terbiasa. Kalaupun tidak di depan kelas, boleh di depan teman-teman kelompoknya.
Teman-temannya bisa menilai apakah presentasinya disampaikan dengan percaya diri atau biasa-biasa saja. Tentunya, teman-temannya harus jujur.
Kalau memang belum bagus ya beri saran saja agar temannya ini mau latihan terus sampai PD.
Kedua, tulisan. Saya kira ini ndak perlu dijelaskan lagi ya. Sudah ada di cara sebelumnya.
Ketiga, power poin tanpa dipresentasikan. Bagi yang pemalu, cara ini bisa dipakai. Jadi setelah nonton tayangan di VR, ia membuat poin-poin disertai gambar-gambar yang menarik.
Selanjutnya diserahkan file ke guru atau dosennya.
Keempat, gambar. Ini berlaku bagi yang suka menggambar. Meski mungkin tidak banyak, tak ada salahnya pengajar memberi kesempatan pada anak yang punya kemampuan ini.
Jadi penjelasan dari VR dirubah menjadi karikatur seperti komik. Bisa ditambah dengan penjelasan di depan kelas, atau langsung dikumpulkan saja.
Kenapa ada cara-cara seperti ini? Manusia bukanlah robot. Kemampuan otaknya beda-beda. Kalau robot bisa disamakan meski jumlahnya ribuan bahkan jutaan karena mereka diberi chip dan diatur program.
Sedangkan manusia diciptakan Allah. Tentunya Allah punya kuasa penuh untuk menciptakan manusia dengan kemampuan beda-beda. Jangan tanya kenapa lho ya? 🙂

slideplayer.info
Masa Depan Pembelajaran
Bagaimana bapak ibu pengajar sekalian setelah membaca artikel ini? Tentunya menarik kalau bisa belajar dengan bantuan alat canggih.
Anda bisa hemat suara dan spidol. Kalau lampu mati ndak usah bingung karena anak tidak perlu banyak membaca buku (buku tetap dibaca hanya saja waktu dan jumlah halamannya bisa diatur sendiri).
Di masa yang akan datang, VR mungkin akan jadi tren baru di dunia pendidikan karena manfaatnya yang super. Pastinya, yang namanya teknologi akan selalu berubah, selalu akan ada yang baru.
Bisa jadi 50 tahun lagi belajar di alam mimpi (terlalu khayal memang) atau sambil terbang (masih masuk akal).
Seperti yang dikatakan oleh Ken Taylor, President of Training Industry, bahwa pembelajaran akan semakin menarik dengan ditunjang peralatan yang sangat canggih, bahkan melebihi komputer sekalipun.
Hati menjadi senang dan semangat belajar, otak pun bisa memahami materi dengan mudah tanpa membayangkan lagi.
Memang pembelajaran visual seringkali dianggap menyenangkan oleh peserta didik karena lebih jelas daripada membayangkan saja.
Kalau membayangkan kadang-kadang bisa bikin otak jenuh dan pusing. Bukannya tambah paham malah ruwet.
VR juga tentunya bisa menyimpan atau menayangkan video-video yang berhubungan dengan pendidikan, apa saja. Geografi misalnya, bab kondisi cuaca.
Di dunia ini ada lebih dari 100 negara. Berarti ada 100 video. Satu negara saja videonya bisa mencapai puluhan. Belum budaya, sistem ekonomi, tempat-tempat bersejarah. Bikin bingung mau belajar dari negara mana dulu.
Contoh lain, ilmu manajemen untuk mahasiswa. Ada manajemen bank, hotel, perusahaan, sekolah dan lain-lain.
Setiap tempat masih bisa dipecah lagi menjadi beberapa bagian; manajemen SDM (melihat tayangan HRD ngetes pelamar kerja), manajemen keuangan (melihat tayangan kepala bagian keuangan menghitung uang dan membuat laporan) dan masih banyak lagi.
Silakan Anda analisa sendiri untuk pelajaran lain. Pastinya wah keren dan asyik kalau setiap ilmu ada simulasinya.
Harga VR beragam. Ada yang cuma puluhan ribu, ada juga yang sampai jutaan. Sebagai konsumen Anda pasti membedakan kualitas keduanya.
Silakan cek disini. Buat informasi saja bukannya membantu promosi lho. Hati-hati kalau tiba-tiba Anda merasa terhipnotis (saking kerennya)!
Kalau Anda bilang “jangan berlebihan mas.” Saya jawab “kenyataannya memang sangat bagus. Ada lagi lho yang ini.
Saya ndak bilang harga murah pasti jelek, tapi relatif. Mungkin bisa awet sekian tahun, tapi bisa jadi hanya hitungan bulan sudah harus servis.
Kesimpulannya, VR memang sangat bermanfaat untuk belajar, tapi hanya secara virtual. Bagaimanapun juga, melihat langsung tanpa alat masih tetap perlu dilakukan ASAL kondisi memungkinkan.
Misal Anda mau mempelajari dan meneliti kondisi pendidikan di Perancis. Mau kesana belum ada biaya, ya gunakan saja VR.
Mau studi ke Australia, ada biaya atau dapat beasiswa, ya berangkat saja kalau niat Anda sangat kuat. Dengan belajar LANGSUNG di kampus tujuan, otomatis Anda akan langsung berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Dapat teman baru, lihat gedungnya lebih asli, merasakan kesejukan udara, menikmati berbagai hidangan. Pasti beda antara virtual dengan kenyataan.
Jika ada pertanyaan “apa dan bagaimana metode belajar terbaik?” jawabnya adalah “belajar tapi seperti bukan belajar, tanpa sadar tiba-tiba sudah paham”. Beautiful learning method!!!
Leave a Reply