
https://metrobanten.co.id
Belajar banyak caranya. Apa saja?
Anak-anak dan kawan-kawan mulai SD sampai kuliahan, pernahkah kamu merasa “cemburu” atau heran gara-gara teman-temanmu dapat nilai bagus?
Kalau ya, sebabnya karena temanmu tahu dan punya cara untuk belajar yang baik, dan kamu harus bisa mengimbanginya.
Jangan hanya iri saja, apalagi dendam, aduh, malah bisa membuatmu ndak bisa konsentrasi belajar dan mengerjakan.
Bila perlu, kamu “berguru” sama temanmu. Jangan gengsi meski dia mungkin lebih muda, atau dia tidak sekaya kamu.
Yang penting kamu bisa dapat inspirasi agar bisa dapat nilai bagus juga.
Kamu diwajibkan untuk tahu bagaimana caramu belajar. Karena tidak semua anak punya cara belajar yang sama. Tapi kamu tidak perlu kuatir, akan dibahas jenis-jenis gaya belajar dalam artikel kali ini.
Ketika kamu sudah menemukan gaya belajar yang cocok, enak deh. Tinggal dikembangkan saja.
Bisa-bisa yang tadinya benci kurang suka IPA atau Matematika, jadi suka, malah ketagihan dan ingin mempraktikkannya di luar kelas. Woow, kamu pasti menginginkannya kan?
Memang butuh WAKTU dan PROSES. Sebelum membahas gaya belajar lebih dalam dan contoh-contohnya, mari kita uraikan dulu apa maksudnya.
Gaya belajar bisa diartikan kemampuan untuk belajar dengan variasi yang berbeda, menyesuaikan dengan keinginan dan kemampuanmu.
Variasi bisa terjadi lebih dari satu kali tiap pertemuan, atau berbeda di setiap pertemuannya.
Bisa dibilang, gaya belajar sangat mempengaruhi dan menentukan ilmu yang kamu pelajari. Kalau merasa asyik dengan cara belajarmu, hampir pasti kamu paham dan hafal dengan isinya.
Misal, kamu bisa membuat kartu bergambar (kreatif), dan ternyata kamu merasa suka, ya berarti gunakan terus sambil dikembangkan (inovasi). Inspirasinya bisa datang dari mana saja.
Bisa ketika kamu nonton film, membaca majalah, atau main game.
Kalau kamu sudah dapat ide, usahakan sempat untuk menulisnya. Sayang kalau ide yang tidak gampang ditemukan hilang begitu saja.
Kalau mau cerdas, baca saja buku sebanyak-banyaknya, ketika kamu ditanya bisa menjawab, kamu akan dianggap pintar.
Tapi bagaimana caranya agar kamu bisa memahami sepuluh halaman buku, menghitung cepat, atau menghafal puluhan kosakata hanya dalam waktu 1 jam atau bahkan kurang?
Memang terkesan tidak masuk akal, kecuali bagi anak ber-IQ di atas rata-rata. Bagi yang kreatif, mungkin saja.
Menurut para pakar pendidikan, salah satunya Neil D. Fleming, ada tiga tipe gaya belajar. Setiap tipe punya satu gaya atau kombinasi beberapa gaya yang berbeda. Gaya belajar bisa diketahui mulai dari SD.
Ok, kamu pasti sudah tidak sabar ingin tahu apa saja. Setelah tahu tipe-tipenya, kamu nanti bisa mempraktikkan dan melihat hasilnya. Cocokkan dengan hatimu, Nak.

https://www.kompasiana.com
Pertama: Pembelajar Visual
Tajam melihat dan gampang menemukan barang kecil, ingat beberapa sampul buku dan majalah meski sudah tidak dilihat satu minggu. Anak dengan tipikal belajar ini lebih suka belajar dengan melihat langsung.
Iyalah, belajar mesti melihat. Tapi tunggu dulu, jangan salah paham.
Pembelajar visual lebih gampang menangkap materi dengan melihat gambar atau video, mengingat foto, karena lebih nyata daripada teks atau mendengarkan kata-kata.
Guru juga perlu menyediakan fasilitas seperti LCD proyektor dengan laptop, gambar-gambar yang menarik sebagai ilustrasi pelajaran.
Mereka suka duduk di bangku paling depan dan sama sekali tidak tegang atau kikuk meski dekat dengan guru demi bisa lihat gambar sekaligus penjelasan lebih dekat.
Kalau gurunya sudah mengajar dengan gambar, kemudian si anak ditanya pada saat itu atau keesokan harinya, ia akan bisa menjawab dengan lancar.
Bisa dianalogikan, kalau anak lebih mudah mengingat kejadian, entah baik atau buruk, daripada mendengar penjelasan dari siapa saja yang panjang kali lebar.
Pembelajar ini juga sangat suka dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan gambar, grafis dan video.
Keunggulan yang mereka miliki:
· mudah memahami petunjuk atau materi dengan gambar
· biasanya punya imajinasi yang tinggi sehingga gambar buatannya bagus
· bisa menyeimbangkan obyek yang tidak seimbang atau tidak rata
· bisa mengatur tata letak benda dalam rumah atau anak buahnya (bagi seorang bos),
· melek dan berorientasi warna
· bisa membedakan foto montase (hasil modifikasi) dan yang asli
· hafal gerakan dan pakaian seseorang yang sering ia temui
· bisa membayangkan obyek dengan mudah ketika mendengar cerita atau membaca novel
Yang bisa kamu lakukan agar paham dengan materi pelajaran:
· Beri tanda dengan stabilo di bukumu poin-poin pentingnya.
· Beri gambar atau simbol yang menurutmu mudah untuk diingat, misal cara memasang lampu dengan model seri atau paralel untuk pelajaran IPA.
· Kalau kesulitan menggambar, minta bantuan teman atau cari di internet, misal cara memasang lampu
· Buat agenda bergambar. Misal, mau mengerjakan PR, cari gambarnya yang kecil, cetak dan tempel di buku.
· Usahakan bisa mendapat tempat yang sepi agar lebih enak mempelajari materi-materi dengan gambar.
· Buat semacam diagram berbentuk kotak, persegi, segitiga, lingkaran, bintang supaya kamu bisa membedakan mana yang paling penting sampai yang kurang penting. Bisa juga untuk variasi saja biar tidak bosan.
Leave a Reply