
devel.uad.ac.id
Kunci nomer 4: terus mencoba. Ada ndak orang yang sekarang belajar, besoknya atau seminggu kemudian bisa dapat beasiswa ke luar negeri? Atau minggu ini membuat website, bulan depannya dikunjungi jutaan orang TANPA gagal?
Belum pernah saya dengar orang cepat sukses dan kaya hanya dalam hitungan hari. Setahu saya kalau pakai trik khusus (maaf, seperti pesugihan) memang bisa, tapi…ya Anda pasti paham kok 🙂
Jangankan yang biasa-biasa saja, orang secerdas Mark Zuckerberg, Bill Gates dan Steve Jobs pun pernah mengalaminya.
Maaf saya ndak bisa menceritakannya di tulisan ini. Meski bisa saya singkat tetap saja bakal panjang. Mustahil sebagai manusia langsung berhasil.
Katakan kalau mau sukses dalam segala hal itu harus mencoba dan gagal. Ada yang bilang kegagalan hanyalah sukses yang tertunda.
Kalau Anda punya waktu, baca saja kisah-kisah inspiratif tokoh-tokoh dunia atau pebisnis-pebisnis terkenal. Ajari anak-anak untuk menyikapi kegagalan dari mereka.
Yakinkan kalau gagal bukan berarti masa depan suram. Dengan mencoba berkali-kali, pasti akan ketemu jalan keluarnya.
Apalagi kalau murid Anda punya mentor. Siapa lagi kalau bukan Anda. Bila perlu setiap bulan putarlah video tokoh-tokoh yang pernah gagal. Biar mereka semangat.

www.goodnewsfromindonesia.id
Kunci nomer 5: kreatif. Sebagai seorang blogger pendidikan, kata dan tindakan ini sangatlah saya sukai. Dengan kreatifitas, jangankan saya, semua orang bisa membuat sesuatu yang unik, lain daripada yang lain.
Kreatif bisa diartikan membuat ide baru, produk baru atau sudah ada tapi tinggal dikembangkan.
Murid harus dilatih kreatifitasnya agar tidak hanya hafal dan paham. Keduanya bagus, tapi kalau punya kreatifitas, akan lebih keren dan dahsyat.
Apalagi sekarang zamannya sudah semakin canggih. Tuntutannya bukan cuma cerdas, tapi kreatif mengatasi persoalan.
Berkat kreativitasnya Mark Zuckerberg dan Jan Koum, kita bisa terhubung dengan teman-teman lama maupun baru, berkirim dan lihat fotonya hanya dalam hitungan detik , tanpa perlu dikirimi foto dengan media kertas.
Kreativitasnya Bill Gates membuat semua orang ndak perlu banyak nulis tangan, jadinya lebih rapi tanpa tipe ex. Menghitung, menyalin teks maupun gambar lebih cepat dan mudah. Semudah membalikkan tangan.
Sedangkan contoh dari Tanah Air, sentuhan dinginnya mas Willem dan Achmad Zaky bikin kita bisa beli barang tanpa harus ke toko, cukup klik dan klik Tokopedia atau Bukalapak, dalam hitungan hari barang sampai.
Masih banyak contoh yang lain. Bagaimana cara agar kreatif? Mudah (meski tidak mudah-mudah amat) kok.
Lakukan hal yang disukai, lama-lama ide akan muncul dengan sendirinya. Saya mengutip kata-kata ini dari salah satu Master bisnis sekaligus motivator Ippho Santosa.
Ada cara lain, yaitu hadapkan anak didik pada sebuah permasalahan sambil dibekali wawasan yang cukup. Lama-lama ia akan paham bagaimana menyambungkan antara masalah dan solusi. Misal, anak diberitahu tentang kain terpal.
Di rumahnya yang bagian samping, ruangannya agak terbuka (tidak ada jendela, temboknya hanya setinggi satu meter).
Daripada harus mengepel lantai yang terkena hujan berulangkali, bisa jadi ia akan berpikir “bagaimana kalau ditutupi terpal dengan sistem seperti rolling door saja, biar praktis”
Ini contoh yang sederhana saja.
Tapi kadang ide muncul ketika kita di (maaf) kamar mandi. Bisa juga ketika lagi duduk atau rebahan.
Kebiasaan dan kunci ini harus diterapkan sesering mungkin. Sekolah jangan hanya jadi pabrik teori, tapi pabrik anak kreatif. Agar mereka bisa menyelesaikan permasalah bangsa. Minimal di lingkungan sekitar
Jika anak sudah memiliki kecerdasan dan kreatifitas, jangankan perusahaan dalam negeri, luar negeri pun bakal rebutan untuk merekrutmu sejak sebelum kuliah sekalipun Nak.
Saya beri contoh biar lebih semangat. Pertama dari link dalam paragraf yang saya berikan di postingan sebelumnya tentang anak yang direkrut oleh Google. Yang kedua adalah Mark – lagi-lagi saya memberikan contoh yang sama karena kejeniusannya di atas rata-rata.
Sebelum lulus kuliah, Mark sudah ditawari kerja dari dua perusahaan yang namanya sudah sangat terkenal; Microsoft dan AOL.
Kalau yang kedua mungkin masih agak asing di Indonesia, tapi saya anggap sudah banyak yang tahu. Tapi hebatnya, dia menolak!
Mungkin karena ia merasa sangat yakin proyeknya bakal berhasil. Dan ternyata keyakinannya berbuah sangat manis. Terciptalah facebook dari kamar asramanya dengan dibantu beberapa temannya.
Hanya berbekal kemampuan pemrograman dan kreativitas (bukan pakai modal puluhan juta), produknya bisa bikin orang lupa makan, ndak mau keluar rumah dan ndak banyak ngobrol padahal ada temannya lagi duduk di depannya.
Tanyakan dan jawabkan juga pada murid-murid tercinta; mau jadi anak hebat yang bisa mengubah dunia? Jadilah anak kreatif!

www.alona.co.id
Kunci nomer 6: mengatur waktu. Hampir sama seperti kunci nomer dua. Siswa yang baik selalu bisa mengondisikan dirinya untuk berbuat banyak hal sepanjang hari. Ketika jadi siswa, bagaimana ngatur waktunya. Pun ketika sudah kerja.
Intinya adalah membuat daftar prioritas, mulai bangun tidur sampai mau tidur. Setiap jam dan menitnya selalu dijatah. Sekian menit sarapan, sekian menit belajar, sekian menit nonton TV, sekian menit ketemu teman.
Kalau ndak penting tunda saja. Jangan pernah tergoda untuk melakukan aktivitas yang kurang produktif, seperti buka facebook berjam-jam, padahal cuma lihat-lihat status.
Chat berjam-jam tapi isinya sangat tak bermanfaat. Buka Youtube tapi videonya hanya membuat otak tumpul alias tak mencerdaskan.
Lama-lama situs atau aplikasi dan aktivitas ini akan membuatmu semakin dungu kalau hanya sekedar main-main saja Nak, percayalah itu
Terkesan militer memang. Tapi ya inilah syarat yang harus dilakukan kalau mau jadi orang (sukses). Sarah Sechan yang presenter saja mau ketemu bosnya NET sulitnya bukan main.
Yang namanya bos, jangankan hitungan menit, detik saja sudah berharga. Saking banyaknya yang dipikir dan dikerjakan – berawal dari kecerdasan dan kreativitasnya, sampai-sampai mau minta tandatangan saja susah.
Leave a Reply