
murah.netpriceupdate.com
Manfaat keenam: sebagai pengingat dan lebih terencana. Hidup akan sukses kalau kita punya target. Apapun targetnya; juara lomba, dapat nilai bagus. Manusia pasti bisa lupa. Dengan pembelajaran mobile, pengguna bisa selalu diingatkan untuk selalu belajar jam 7 malam.
Yang harus dipelajari bab ini dan itu. Ketika pengguna merasa jenuh belajar selama satu jam, aplikasi akan menyimpan halaman terakhir yang dibacanya. Atau bisa juga menandai soal terakhir yang dikerjakan.
Sama seperti sistemnya Microsoft Word 2013. Ada tanda di sebelah scroll untuk memberitahu sampai mana ngetiknya tadi, kemarin atau minggu lalu.
Begitu juga dengan aplikasi Al Qur’an yang ada di Google Play. Kita bisa menandai ayat terakhir yang dibaca hanya dengan dobel klik saja. Ini sebutannya pembelajaran yang bisa dipersonalisasi alias bisa diatur.
Sebetulnya sama seperti memberi sekat kartu di buku. Hanya saja, kalau buku kan tebal, kurang praktis kalau dibawa.
Kalau lupa menandai? Ya sudah, tapi usahakan jangan setiap hari. J
Guru juga bisa pesan ke programmer kalau ingin membuat yang lebih canggih. Misal, setiap kali anak mendapatkan nilai 80 sekian kali, aplikasi akan memberitahu kalau targetnya untuk mendapatkan beasiswa atau lulus TOEFL semakin dekat.
Ibarat main game balapan, setiap satu putaran atau lap, sistem dari game akan menunjukkan perkembangan kecepatan, kurang berapa rute lagi menuju target finis.
Sedangkan untuk klasemen, sistem juga akan menunjukkan poin yang sudah diraih plus kurang berapa poin lagi menuju target juara.
Namun, tiada gading yang tak retak. Produk buatan manusia tak ada yang sempurna (manusia saja pasti pernah gagal menciptakan produk). Termasuk HP cerdas dan aplikasinya. Dibalik kecanggihannya, ada beberapa kelemahan sekaligus tantangan yang dihadapi oleh pengguna maupun programmer.
Lho kok programmer juga? Iya, dia kan yang lebih tahu soal pemrograman. Kan aplikasi dibuat oleh programmer.
Aplikasi HP ada yang diunduh, ada juga yang bikin sendiri. Buku-buku tentang cara membuat aplikasi berbasis android banyak dijual di toko buku.
Pembelajaran mobile bisa terasa sangat nikmat bagi anak didik apabila pengajar sekaligus sutradara bisa mengatasi tantangan-tantangan berikut ini:

blog.modalku.co.id
Tantangan pertama: keamanan. Saya bagi jadi dua; keamanan barang berupa HP atau tablet dan data. Yang namanya anak kadang bisa saja punya sifat iri karena HP temannya lebih bagus.
Sehingga muncul perasaan ingin memiliki dengan cara bersih atau kotor. Saya yakin Anda sudah paham maksud saya. Kalau pemilik Samsung Galaxy atau iPad lagi teledor, bisa-bisa temannya mengintai sambil menunggu kesempatan yang pas.
Jangan sampai dan jangan biarkan ini terjadi. Orang tua wajib mengingatkan setiap hari agar putra dan putrinya selalu berhati-hati dengan hal-hal yang tak diinginkan. Latihlah anak agar tidak lupa meletakkan barang berharganya ini di tas.
Mau ke kamar kecil masukkan tas, mau keluar sebentar untuk membuang sampah juga masukkan tas.
Ada beberapa HP yang dilengkapi fitur keamanan. Dengan fitur ini, kalau HP pindah tangan tanpa sepengetahuan pemilik, si pemilik bisa mendeteksi. Tapi ya gitu, harus ditebus dengan lembaran 100 ribu yang sangat tebal.
Keamanan yang kedua adalah data. Tahukah Anda kalau data di komputer, laptop, tablet dan ponsel cerdas bisa dicuri? Silakan Anda telusuri dengan mesin pencari paling hebat, Google. Internet memang memberi kita kebebasan dan kemudahan untuk mencari informasi.
Tapi sayangnya, banyak sekali tangan-tangan tak bertanggung jawab yang ingin mencuri data pengguna dengan alasan sama; dapat uang buat beli apapun yang mereka mau.
Kalau tantangan yang pertama solusinya datang dari orang tua dan guru, kalau yang ini dari programmer. Mereka harus bisa melindungi data-data penting siswa yang isinya nilai dan lain-lain.
Iya memang, nilai tidak sepenting uang di rekening atau data pribadi yang berisi nama, alamat, nama pacar, dan lain-lain.
Namun tetap saja harus dilindungi. Seorang hacker ndak selalu mencuri data, tapi kadang mereka juga iseng. Mungkin karena baru bisa nge-hack, jadinya pingin mencoba mengintip data dari aplikasi sekolah, entah itu game atau administrasi.
Lantas jangan langsung merasa “wah malas saya, takut saya pakai aplikasi kalau membaca tantangannya ini.”
Bapak ibu sekalian, percayalah pada programmer saja. Mereka pasti bisa mengatasinya. Kalau Anda merasa takut, tanyakan pada orang yang punya mobil mewah, TV 50 inci, HP seharga belasan juta. Kok gak takut dicuri?
Meski saya bukan programmer atau ahli keamanan data, izinkan saya memberi masukan sekaligus solusi.
Sebelum membuat aplikasi atau game, buatlah konsep di atas kertas tentang komponen apa saja yang mau dimasukkan. Misal nama, kelas, nama pelajaran, materi, durasi mengerjakan, nilai. Termasuk penanggulangan kalau sewaktu-waktu dibobol.
Sehingga ndak terlalu gelisah kalau sampai dihack. Gunakan juga buku untuk cadangan barangkali sewaktu-waktu HP nya anak rusak.
Bisa juga dengan cara dibuat model intranet. Jadi semua anak bisa memainkan game sambil dipantau guru melalui HP nya juga atau laptop. Kalau pakai intranet, jaringannya tidak bisa ditembus dari luar termasuk hacker. Hanya bisa diakses oleh guru dan murid.
Leave a Reply