
wartabengawan.net
Ada 6 manfaat yang bisa dirasakan siswa kalau mau pakai sistem ini.

faktualnews.co
Manfaat pertama: kapan saja dan dimana saja. Siapa sih yang ndak ingin belajar dengan model kebebasan? Semua anak pastinya ingin.
Dengan fleksibilitas yang ditawarkan pembelajaran HP, anak mau belajar sambil lari-lari, leyeh-leyeh, sambil makan, sambil nunggu antrian bayar SPP bisa dilakukan dengan mudah, semudah memetik rumput.
Karena kalau buku jelasnya agak ribet. Ndak bisa dimasukkan kantong. Dengan ponsel pintar, buka saja video yang disukai sambil menunggu antrian beli kue.
Begitu saatnya bayar, masukkan saja HP ke kantong. Lanjutkan sambil duduk-duduk dan makan kue coklat.
Format isi di HP untuk pembelajaran pun macam-macam. Ada yang dari Youtube, ada yang berupa animasi buatan pihak yang bekerja sama dengan sekolah. Bisa juga teks PDF atau Word yang berpadu dengan foto atau gambar kartun.
Selain itu ada lagi yang modelnya berupa suara gurunya sendiri selama ngajar – kalau ini jelas perlu memori sampai puluhan giga. Ya, keragaman format inilah yang bisa membuat mereka lebih nyaman belajar. Bukan hanya dengan mendengarkan ceramah saja.
Tinggal bagaimana guru mengaturnya agar anak tetap bisa mengikuti materi tanpa menyimpang dari kurikulum, termasuk buku.
Misalkan, hari ini jam 8 belajar IPS. Materinya ada sepuluh. Si A milih tentang perdagangan. Si B maunya hafalan ibukota di Asean, Si C suka mempelajari produksi dari perusahaan skala kecil hingga besar.
Materinya memang beda, tapi karena pakai ponsel atau tablet, guru tetap mudah memantaunya. Penjelasannya? Kan sudah ada videonya. Kalau nggak ngerti baru tanya.

creativestore24.com
Manfaat kedua: memunculkan ketertarikan dan pola belajar. Sudah bukan hal tabu lagi kalau banyak anak malas belajar. Bukan karena gurunya galak, tapi metodenya monoton.
Kalaupun pakai permainan, juga itu-itu saja. Ndak pernah ganti sampai setahun. Nah, dengan pembelajaran HP, anak bisa lebih suka dan semangat mempelajari materi apapun.
Bisa-bisa, mereka paham tanpa mereka sadari. Kalau sudah senang, dengan sendirinya bisa. Yang tidak kalah menarik, dengan HP dan aplikasi yang dirancang khusus oleh programmer (bukan unduhan) bisa membantu guru untuk memetakan kekuatan dan kelemahan tiap siswanya.
Siapa yang kuat hafalan, siapa yang pintar berhitung, siapa juga yang mampu menganalisa. Sistem ini sudah diterapkan di bidang olahraga sepakbola. Bahkan lebih canggih lagi karena pakai kecerdasan buatan.
Jadi guru bisa mengkalkulasi dengan statistik secara OTOMATIS tanpa ribet nulis. Beda anak, beda bab yang dipelajari tapi satu tujuan; paham.
Kalau begini mah, guru ndak perlu lembur. Mantap kan?
Bisa-bisa ndak perlu terima rapor karena orang tua tinggal klik ini dan itu, muncullah nilai si anak, LENGKAP dan RINCI. Mendatangkan orang tua hanya untuk ajang silaturahmi dengan guru-guru.

bosmurah.com
Manfaat ketiga: membentuk komunitas. Dulu waktu kita masih SD (sekarang juga saya kira masih ada) sering ada kerja kelompok. Ini bisa dijadikan sebagai wadah untuk bertukar pikiran. Bukan hanya belajar tentang materi pelajaran.
Model belajar kelompok ini juga bisa diterapkan pada pembelajaran mobile, dimana mereka bisa membentuk kelompok belajar dengan sistem online. Ada kalanya ketemuan di rumahnya teman, ada kalanya juga komunikasi pakai HP.
Ya betul, grup chat. Bisa juga memainkan game atau aplikasi yang dilengkapi fitur chat juga. Sama halnya seperti rapat. Tidak harus dan tidak selalu ketemuan di ruangan. Rapat dengan chat juga tidak masalah kok.
Yang penting semua anggotanya paham. Apalagi kalau bahan pembicaraannya pendek-pendek.

id.lovepik.com
Manfaat keempat: akses di segala alat. Yang namanya HP bisa jadi rusak, entah software atau hardwarenya. Namun tak perlu cemas, pembelajaran masih berlangsung kok. Caranya dengan membuka komputer atau laptop – saya beranggapan setiap anak punya.
Teknologi bukanlah sesuatu yang saklek. Harus selalu pakai HP atau laptop. Kalau anak merasa kurang lega pakai HP, ganti saja dengan komputer atau laptop. Sekilas info sekaligus pemberitahuan, suatu saat, setiap anak sekolah wajib punya salah satunya.
Kok terkesan memaksa? Bukan memaksa, tapi memang kenyataannya begitu. Alat bantu belajar bernama komputer, laptop, tablet atau ponsel pintar bakal jadi keharusan bagi pelajar karena zamannya memang sudah canggih.
Kalau pakai buku terus, mereka akan ketinggalan skill dan informasi dengan sekolah-sekolah lain. Ndak perlu jauh-jauh sekolah top, sekolah yang biasa-biasa saja sebagian sudah pakai alat ini.
Ya mau bagaimana lagi. Kita ndak bisa melawan kenyataan (zaman canggih). Maka kita harus mengikutinya. Harapannya, dengan terbiasa pakai alat-alat ini untuk belajar, ketika lulus kuliah, mereka siap menghadapi persaingan dalam dunia kerja.

apkpure.com
Manfaat kelima: menciptakan kesenangan dan kebiasaan. Sebagian anak suka belajar dengan buku. Tapi, tidak sedikit yang lebih suka bermain. Kita pasti sering lihat anak lebih suka main game daripada belajar kan?
Nah, dengan pembelajaran mobile diharapkan bisa memicu kesenangan dan meningkatkan prestasi karena si anak suka belajar dengan model video atau game yang bisa diulang-ulang di mana saja dan kapan saja.
Akhirnya ada kebiasaan belajar. Betapa senangnya orang tua dan gurunya kalau anak punya kebiasaan yang sangat bagus ini.
Dan ini juga efek dari kreatifitas dari guru yang bekerjasama dengan programmer untuk membuat game atau aplikasi. Ndak perlu mewah kok, pokoknya lumayan bagus.
Leave a Reply